Rabu, 24 April 2013

Ajari Aku Cinta Walau Beribu Senja Terlewati

Untaian Cinta Untukmu


Detak waktu yang terjelang
Alam terkadang mendekap dan kadang kala tercampakan
Rasa termiliki yang kita punya
Oase terkadang terlewati begitu saja
Janji dua hati akan terpatri
Ikatan itu akan terikat dengan kata cinta

Jangan tanyakan cinta 
Karena kutak mempertanyakan
Bahasa tubuh dan mata telah berisyarat
Cinta tak diumbar namun terselubung
Dalam rongga nafasku
Yang terhembus bersama nafasmu

Dalam dekapmu ada damai

Disandaran pundakmu ada ketenangan
Dalam rangkulmu kubahagia
Tiada kata tanya bila kau pun percaya
Satu hati akan tetap bersama
Dalam ruang-ruang hatimu.








Senja ini awal langkah kita bersama menuju Romansa kehidupan yang tidak kita ketahui apakah ini akan menjadikan kita satu ikatan yang akan selalu terikat pada satu janji yang terpatri dalam hati dan padaNya. Cinta pertama yang menyatukan dalam satu ikatan suci. Sebuah pilihan yang harus kita pertanggung jawabkan pada diri, orang tua serta pada Nya. Impian yang kita rajut walau terkadang kusut namun berusaha untuk meluruskannya kembali. Benturan serta sandungan tak pernah kita hitung karena terkumpul menjadi sebuah kekuatan yang semakin kuat untuk bersama mempertahankannya.

Tuhan tidak pernah tidur, Dia tahu apa yang kita lewati adalah sebuah kado yang terindah dalam Romansa Senja yang kita lewati bersama. Ada tangis bersama saat kita terbentur pada satu hal yang masih asing bagi kita namun dengan rangkulanmu merasakan kedamaian yang membawa diri ini kembali bangkit untuk kembali mengurainya menjadi serpihan kasih sayang.

Kenangan Bersamamu 

Jejak tapak langkah kita saat masa cinta moyet menyapa kita dari mata yang saling menatap tanpa kata rasa cinta timbul yang kita rasakan dalam hati. Merangkainya dalam jarak yang terbentang luas, samudra luas hingga tingginya gunung ternyata tak membuat sebuah cinta terlepas begitu saja. Sepuluh tahun langkah itu bersama walau terkadang langkah itu tergoyahkan.

Masih lekat dalam ingatan ketika kau hadir dan mengubah gadis tomboy ini menjadi wanita seutuhnya meninggalkan kaos oblong, jins robeknya serta sepatu kets. Kau ajari aku sebuah cinta yang seutuhnya karena saat itu kelabilan sering menyapa. Dengan kesabaranmu merangkul dengan cinta hingga sebuah pilihan jatuh pada dirimu. Bahwa engkau akan menjadi teman hidup untuk sekarang dan selamanya hingga maut datang memisahkan kita.

Tak pernah terlupakan tatapan mata yang membuat aku jatuh hati dan menaruh hati seutuhnya untukmu. Walau tak pernah sekali pun kata cinta terucap dari bibirmu namun dengan isarat mata menunjukan kata cinta itu lebih dari segalanya.

Cobaan Besar Menerpa

Semua yang kita lalui, dengan seizin_Nya kita mampu melewatinya walau terkadang tersandung dan terjatuh. Namun satu yang tak mampu kutelusuri saat kabar menyambar telinga. Kecelakaan itu menimpa dirimu. Mampukah kau bayangkan bagaimana saat itu aku harus melewatinya! Aku sendiri tak ada yang menemani sedang saat itu usia pernikahan kita menjelang lima tahun dan didekapanku bayi mungil yang baru berusia dua bulan. aku belajar dan berusaha menjadi istri yang tegar walau dalam bayangan dan benak sebuah hal yang terburuk. Saat kau terbaring tanpa daya di meja operasi, aku istrimu berusaha menguatkan diri dengan cinta yang kau ajarkan serta doa yang tiada terhenti dari bibir yang pucat dan lelah. Pikiranku bercabang pada pilihan antara kau dan bayi mungil kita. namun aku berusaha menjadikan kedua hal itu sebuah kado yang indah hingga keduanya dapat aku rawat dengan cinta kasih. Masih terekam dalam ingatan ketika mulutmu terus mengeluarkan darah kental dan jemari ini yang selalu membersihkannya tanpa sedikitpun merasa lelah. Seperti itulah cinta ini selalu bersamamu.
Lamban namun tetap menjadi tongga kehidupan.

Tiga Buah Hati Titipan Allah Untukku dan Suami



Si Sulung Rahmat Pratama Hidayatullah



Gadis kecilku telah beranjak dewasa Rana Audia As Salsabillah


Senyum Si bungsu M. Rauf Ar Rasyid

Jauh Dari Ke Romantisan

Bila orang bercerita tentang keromantisan mereka dengan pasangan, saat itu aku hanya diam tanpa ada komentar yang berarti. Apa yang harus aku ceritakan sebuah kebohongan, pura-pura romantis atau sok romantis. Aku mengenalnya dari usia remaja dan telah memahami bagaimana dirinya. Hingga tak sekalipun menuntut dirinya untuk bersikap romantis. Aku selalu beranggapan bahwa romantis tak perlu diperlihatkan di keramaian atau diceritakan kesemua orang cukup hati dan jiwa kita yang merasakannya. Bukankah hanya kita dan Allah yang tahu bagaimana perasaan pasangan.

Romansa Senja

Tak terasa tujuh belas tahun sudah usia pernikahan kita, selama itu pula cinta masih teruji. Jenjang pertama terlewati, jenjang kedua terlewati hingga kita berada di jenjang ketiga, insyaAllah kita mampu melewati setiap jenjang yang kita naiki. "Rangkul aku terus bersamamu dalam lingkaran cinta yang sepenuhnya. Biarkan mata yang bicara karena aku mengenalmu dari tatapan mata"
Usia pernikahan ini membuat aku mencoba untuk terus bersamaNya sebagai penguat dan polesan di setiap dinding-dinding cinta yang semakin hari semakin banyak cobaan yang menerpa.

Momen kebersamaan  aku dan suami

Aku ingin selalu bersamamu dalam tiap detak nafasmu. Hingga rasa cinta dan kasih sayang ini tetap berada bersamamu hingga nafas ini terhenti. Tak pernah kutuntut untuk ajari aku cinta dengan kata namun ajari aku cinta dengan bahasa yang kau punya. Hingga detik ini tanpa aku sadari tak pernah aku uber kata kasih sayang pada mereka  namun satu persatu  teman di dunia maya merasakan kasih sayang yang aku dan suami punya. menjadikan mereka anak-anak sisi rahim membuat suatu ikatan yang penuh kasih walau jarak tak berjangkau. Aku mempunyai cinta dan kasih sayang yang sempurna dari suami, anak-anak dan anak-anak sisi rahim.


Anak-anak Si Rahim dari Lampung


Jauhnya Jarak yang mereka tempuh untuk menemani kami


Canda dan tawa mereka menghiasi rumah dinas..



Canda dan tawa yang terisi di ruang-ruang sunyi memecah saat derita itu kembali menyapa. Tiada lelahkah Engkau memberikan aku satu bingkisan yang membuat aku terpuruk dan merasakan kedukaan berpanjangan? Tiada artikah segala pengorbanan dan kedekatanku padaMu selama ini? Inikah tanda sayang dan cintaMu padaku hingga bingkisan terus bergulir memenuhi ruang sunyi ini. Ya.. aku memahami ini jalan yang Engkau beri sebagai jembatan pembuktian diri kekuatan cinta antara aku dan suami.

Tiada satu kata yang terucap hanya diam tanpa daya sembari berlafaz padaMu. Memberikan kekuatan pada diriku untuk selalu bersamamu dalam tiap helaan nafas dan langkah yang tertatih. Tiada yang tahu saat aku merasa tiada pegangan saat vonis dokter untukmu. Acuh, tak perduli hanyalah sebuah gambaran yang terlihat namun jauh dari dalam lubuk hati, aku hancur, lunglai tak berdaya setiap persendian terasa lepas. Bertahan! ya aku harus lebih kuat dibanding dirimu karena aku akan menjadikan diri ini pondasi, tonggak serta atap bagimu dalam melewati rasa sakitmu.


Lembaran Ceritaku..


Detak jantungku terhenti saat khabar itu
menghampiri pendengaran
menghempas kupada rasa
yang tak mungkin terjangkau

Namun aku mencoba untuk berdiri
walau terhemas berulang kali
kuatkan hati ini rasa yang termiliki
menjadi tumpuan untukmu

Tahukah kau, ada derai tangis
malam ini karena tak mampu jauh darimu
ada langkah yang berat
saat kaki menjauh dari tepi ranjangmu

Menahan tangis, agar kau tak merasakan sedih ini
tak tega meningglkanmu
dalam ruang yang dingin membeku
ingin kudekap agar ragamu  hangat

Tapi waktu memberikan batas
dalam ruang ini diam membeku
tiada kau disamping
naluri dalam ragaku

Berlari ingin menghampirimu kembali
namun kutak ingin tangis ini
kau dapati,
tersenyum untukmu..

Bait doa untukmu belahan jiwa
menghias tiap zikir terlantun
esok kita bersama, mengasah cinta dan cita
untukmu sayang

saat berada di ruang ICU

Bersabar adalah jalan yang tebaik yang harus kita lewati bersama saat kaki yang kita langkahkan. Semua cobaan dan kado terindah dari Nya. Ambil hikma dari setiap tusukan jarum yang mengalir di setiap aliran darahmu. Disini seorang istri selalu menunggumu untuk dirangkul, berbagi cinta dan sayang apapun dan bagaimana pun kehidupan kita nantinya. percayalah tak perlu ajari aku cinta dengan kata namun ajari aku dengan bahasa yang kau punya.
Aku dan Suami setelah operasi 


Aku dan Keluarga kecil

Ingatlah sayang buah cinta kita. Bangkitlah sayang mereka butuh kita. Mari bersama saling merangkul penuh cinta dan kasih sayang. Kita isi sisa kehidupan kita dengan penuh cinta. Tersenyumlah sayang sebagaimana senyummu dulu menghias di setiap jalan cerita kita.



Happy Wedding Anniversary To 8th

Untukmu Saudaraku

Cinta yang kita punya hanya semata karea Nya
Sayang kita punya pun milik Nya
Semua ini hanya titipan semata
Untuk kita jaga dan kita pupuk dengan cinta dan sayang

Jenjang yang baru terlangkah
Adalah awal dari sebuah cerita
Yang akan tetap ada sekalipun tak dihendaki
Tetap bersama dalam genggaman

Beribu langkah yang menemani
Berjuta kisah akan terurai
Dengan Cinta dan Kasih Sayang
Akan terjalin penuh dengan taburan bintang

Selamat ya, semoga langkah ini tetap ada bersama dalam mengarungi gelombang melewati samudera, tetap berkah dalam segala hal, menjadi keluarga yang selalu penuh keindahal dalam balutan Alquran serta berselimut zikir...






Tulisan ini diikut sertakan dalam Give Away Ajari Aku Cinta  







Kamis, 20 Desember 2012

jagoaanku


Entah dari mana harus aku mulai tentang jagoanku ini. Semua sisi orang bilang tak ada yang dapat dibanggkan pada jagoaanku. Namun aku sebagai ibu rahimnya merasakan sesuatu yang tak dipahami orang namun aku selal menetralisirnya. Agar dalam otakku tak ada prasangka yang menjerumuskan si jagoaanku pada ketidakbahagiaan.

Yah Lupa beritahu namanya, jagoaan ini namanya Rahmat pratama . Sekarang kelas 11 di SMA Patra Mandiri 1. Ingin sekali aku uraikan tentang apa yang kulewati selama 16 tahun bersamanya. namun sebagai ibu rahimnya mulutku terkatup seakan tak mampu menceritakan semua tentang dirinya.

aku menikah di sia 24 tahun begiti pula mantan pacarku. Disela-sela pernikahan, aku masih kuliah di sebuah Universitas Swasta di Kota Palembang

Rabu, 19 Desember 2012

Lembaran Cerita

Detak jantungku terhenti saat khabar itu
menghampiri pendengaran
menghempas kupada rasa
yang tak mungkin terjangkau

Namun aku mencoba untuk berdiri
walau terhemas berulang kali
kuatkan hati ini rasa yang termiliki
menjadi tumpuan untukmu

Tahukah kau, ada derai tangis
malam ini karena tak mampu jauh darimu
ada langkah yang berat
saat kaki menjauh dari tepi ranjangmu

Menahan tangis, agar kau tak merasakan sedih ini
tak tega meningglkanmu
dalam ruang yang dingin membeku
ingin kudekap agar ragamu  hangat

Tapi waktu memberikan batas
dalam ruang ini diamku membeku
tiada kau disampingku
naluri dalam ragaku

Berlari ingin menghampirimu kembali
namun kutak ingin tangis ini
kau dapati, 
tersenyum untukmu..

Bait doa untukmu belahan jiwa
menghias tiap zikir terlantun
esok kita bersama, mengasah cinta dan cita
untukmu sayang

"Teruntukmu kasih yang sedang terbaring lemah di ruang ICU, kumenanti senyum dan peluk sayangmu kembali"



Rabu, 12 Desember 2012

Untaian Cinta Untukmu


Untaian Cinta Untukmu





belahan jiwa menemaniku 17 tahun

Detak waktu yang terjelang
Alam terkadang mendekap dan terkadang tercampakan
Rasa yang termiliki yang kita punya
Oase kehidupan pun terkadang terlewat begitu saja
Janji yang terarti pada dua hati kan tetap terpatri
Ikatan suci itu kan tetap terikat pada untaian kata cinta

Jangan tanyakan cinta lagi
Karena kutak pernah mempertanyakannya
Bahasa tubuh dan isyarat mata telah menjawab
Cinta itu tak perlu diumbar namun akan tetap terselubung
Dalam ronggarongga nafas
Yang terhembus bersama nafasmu

Dalam dekapmu ada damai
Disandaran pundakmu ada ketenangan
Dalam rangkulmu kubahagia
Tiada kata tanya bila kau pun percaya
Satu hati kan tetap bersama
dalam ruangruang hatimu

Selasa, 04 Desember 2012

Impian itu Bernama Mereka

What Next?
Aku baru pulang dari makan bersama keluarga serta anak angkatku. Suasana malam itu,  diakhiri dengan ngambek anak perempuanku yang sekaligus musuh bebuyutan kakaknya itu. Hm, emang kalau urusan goda-menggoda, kakaknya itu emang jagonya. Ya, semacam dia membuat sebuah ulasan untuk Rana di website-nya. Kalau aku sih memaklumi dengan tingkah anak angkatku itu. Pasalnya, dia pernah bercerita, kalau dia nggak punya adik perempuan.  Makanya, begitu ketemu Rana, mereka sudah seperti air dan minyak, nggak bisa akur. So, tinggal aku yang berkali-kali menepuk jidat sembari menghempaskan napas melihat aksi mereka. 

Jumat, 30 November 2012

Kado Terindah Buat Ibu...




Ibu
Ibu adalah mantra hidupku
yang matanya indikator surga
sabdanya penyejuk jiwa
murkanya lautan air mata
sekali kubaca 
ia lekat di dada




Ibu..
Ibu berada di mana-mana
di awan, di pohon, di angin, di gedung
ibu seperti Tuhan
mengasihi, memberi serta mencintai
ibu di sajadah
menuntun aku malam ini pada satu titik
dia pun mengamini setiap doaku


Mata..
karena matamu aku memilih menjadi jantungku
seperti mata ibuku
teduh dan sayu
cukup melihat bening matamu
aku lepas dari dahaga rindu


Jakarta, Alif Illahi

KOMPETISI MENULIS NUSANTARA (EVEN)


KOMPETISI MENULIS NUSANTARA

Kemenparekraf bekerjasama dengan NulisBuku.com & Plot Point mengadakan kompetisi menulis Tulis Nusantara 2012 - dengan tema: Menangkap ragam cerita hidup di Indonesia. Kategori penulisan:
  • Fiksi Cerpen
  • Fiksi Puisi
  • Non-Fiksi
HadiahFiksi Cerpen. Juara I: Rp 20.000.000, Juara II: Rp 15.000.000, Juara III: Rp 10.000.000.Fiksi Puisi. Juara I: Rp 10.000.
000
, Juara II: Rp 7.500.000, Juara III: Rp 5.000.000.Non-Fiksi. Juara I: Rp 20.000.000, Juara II: Rp 15.000.000, Juara III: Rp 10.000.000. 

3 buku kumpulan fiksi dan non-fiksi hasil kompetisi Tulis Nusantara 2012 akan diterbitkan secara major!

Cara berpartisipasi
  1. Menulis sesuai tema 'Menangkap Ragam Cerita Hidup di Indonesia' dalam bentuk puisi, cerpen (Fiksi) maupun cerita nyata (Non-Fiksi) yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan baik ke dalam maupun luar negeri.
  2. Untuk cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi), panjang tulisan 5-9 halaman A4 dengan 1,5 spasi, Font Times New Roman, ukuran 12 pt.
  3. Kirimkan naskah beserta data diri (berupa attach files, bukan di body e-mail): Nama, Alamat, No. handphone, No. KTP, Twitter account (Jika ada), Alamat facebook (Jika ada), ke alamat email: tulisnusantara@gmail.com dengan format subject email: [Kategori] - [Judul tulisan]. Contoh: Non-Fiksi - "Cerita dari Banyuwangi"
  4. Follow & mention akun Twitter @tulisnusantara untuk mempromosikan tulisan yang telah dikirim dengan hashtag #TulisNusantara
  5. Periode lomba: mulai dari 17 November 2012 hingga 15 Desember 2012, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada tanggal 15 Desember 2012.
  6. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah akan dilakukan pada tanggal 22 Desember 2012 (Awarding Night).
Syarat Umum
  1. Peserta adalah warga negara Indonesia
  2. Usia peserta dibatasi minimal 17 tahun ke atas sesuai dengan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  3. Naskah ditulis dengan bahasa Indonesia
  4. Naskah harus karya asli (sebagian atau seluruhnya), juga bukan terjemahan atau saduran
  5. Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak, elektronik dan online dan tidak sedang diikutsertakan sayembara lain.
  6. Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 1 naskah terbaiknya untuk setiap kategori.
  7. Naskah yang dikirim menjadi milik panitia penyelenggara, dengan hak cipta tetap pada penulis.
  8. Hak untuk mempublikasi tulisan ada di penyelenggara kompetisi.
  9. Naskah yang tidak sesuai dengan persyaratan tidak akan disertakan dalam proses penjurian.
  10. Dewan juri akan memilih 10 naskah terbaik (Juara I, II, III dan 7 nomine) yang akan dibukukan dalam buku antologi pemenang.
  11. Penyelenggara kompetisi berhak mengganti judul dan menyunting, tanpa mengubah isi
  12. Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak ada surat menyurat  

Rabu, 28 November 2012

Gara-Gara Loper Koran Jadi Suka Baca

          Aku nggak pernah menyangka suatu saat, harus menjadi loper koran. Apalagi aku seorang cewek yang seharusnya bersikap feminim. Tapi nyatanya aku seorang cewek yang terbilang terlalu tomboy namun anehnya rambutku saat itu panjang banget loh. hehehe (berarti masih ada sisi feminimnya).
Orang tuaku maksudnya papa kerja sebagai loper koran di sebuah toko Salam. Pemiliknya bernama pak Salam dan aku selalu memanggilnya datuk Salam. 
         Awalnya aku kasihan melihat papa, yang sudah tua harus keliling mengantar koran pagi dan sore, terkadang terkena hujan dan teriknya matahari. Kalau aku perhatikan kening papa belang yang tertutup sama topi berwarna putih dan selebihnya hitam. aku mulai membujuk papa, untuk sekedar ikutan dan akhirnya keterusan menjadi loper koran cewek satu-satunya di kota kelahiranku yaitu Curup.
          Disaat sering mengambil koran di toko Datuk Salam. Aku menemukan dunia baru, yah.. dunia membaca yang selama ini tak terlalu aku sukai. Sembari aku menunggu koran tiba, iseng-iseng aku membaca beberapa cerita. Dan terus berlanjut hingga aku sering datang lebih awal hanya untuk membaca majalah BOBO dan DONAL BEBEK. Ternyata  asiknya aku membaca, mencuri perhatian Datuk Salam, hingga dia mengeluarkan koleksi bukunya. WAW... keren banget kumpulan puisi hingga sajak-sajak indah tapi sayang aku tak diizinkan untuk membawa pulang buku itu. Alhasil setiap hari membaca di toko bukunya. Sembari menemani dia menjaga tokonya.
         Oh ya.. aku menjual koran bukan seperti mereka yang berada dipinggiran atau jalan-jalan raya


tapi ini bukan aku ya..


         Aku sebagai pengantar koran  dari rumah ke rumah, yang sudah berlangganan tetap. Tapi kerjaku harus mengetuk pintu rumah satu persatu, agar koran itu tiba di tangan pelanggan dengan baik. Bukan seperti yang sekarang koran cukup dilemparkan saja tanpa tahu baik atau buruk kondisi koran tersebut. Bila dibilang nggak sopan.
         Berawal dari sanalah aku mulai melentikkan jemari dalam  syair-syair yang teramat sangat sederhana (STSS) yang kemudian sering aku ikut lombakan dan membacanya di depan orang banyak. Kalian pasti mau tahu siapa yang mengajarkan aku membaca puisi, tak lain tak bukan ya papaku sendiri. Karena sewaktu masi bujang, papa adalah seorang penyair dan pemain sandiwara. Tapi sayang papa, pernah bilang niatnya untuk menulis puisi-puisinya agar bisa dibukukan hanyalah sebagian dari mimpi tidurnya. Karena dia tahu betul itu tidak akan terujud saat penjajah Belanda masih berkuasa.
bersambung......