Kamis, 20 Desember 2012

jagoaanku


Entah dari mana harus aku mulai tentang jagoanku ini. Semua sisi orang bilang tak ada yang dapat dibanggkan pada jagoaanku. Namun aku sebagai ibu rahimnya merasakan sesuatu yang tak dipahami orang namun aku selal menetralisirnya. Agar dalam otakku tak ada prasangka yang menjerumuskan si jagoaanku pada ketidakbahagiaan.

Yah Lupa beritahu namanya, jagoaan ini namanya Rahmat pratama . Sekarang kelas 11 di SMA Patra Mandiri 1. Ingin sekali aku uraikan tentang apa yang kulewati selama 16 tahun bersamanya. namun sebagai ibu rahimnya mulutku terkatup seakan tak mampu menceritakan semua tentang dirinya.

aku menikah di sia 24 tahun begiti pula mantan pacarku. Disela-sela pernikahan, aku masih kuliah di sebuah Universitas Swasta di Kota Palembang

Rabu, 19 Desember 2012

Lembaran Cerita

Detak jantungku terhenti saat khabar itu
menghampiri pendengaran
menghempas kupada rasa
yang tak mungkin terjangkau

Namun aku mencoba untuk berdiri
walau terhemas berulang kali
kuatkan hati ini rasa yang termiliki
menjadi tumpuan untukmu

Tahukah kau, ada derai tangis
malam ini karena tak mampu jauh darimu
ada langkah yang berat
saat kaki menjauh dari tepi ranjangmu

Menahan tangis, agar kau tak merasakan sedih ini
tak tega meningglkanmu
dalam ruang yang dingin membeku
ingin kudekap agar ragamu  hangat

Tapi waktu memberikan batas
dalam ruang ini diamku membeku
tiada kau disampingku
naluri dalam ragaku

Berlari ingin menghampirimu kembali
namun kutak ingin tangis ini
kau dapati, 
tersenyum untukmu..

Bait doa untukmu belahan jiwa
menghias tiap zikir terlantun
esok kita bersama, mengasah cinta dan cita
untukmu sayang

"Teruntukmu kasih yang sedang terbaring lemah di ruang ICU, kumenanti senyum dan peluk sayangmu kembali"



Rabu, 12 Desember 2012

Untaian Cinta Untukmu


Untaian Cinta Untukmu





belahan jiwa menemaniku 17 tahun

Detak waktu yang terjelang
Alam terkadang mendekap dan terkadang tercampakan
Rasa yang termiliki yang kita punya
Oase kehidupan pun terkadang terlewat begitu saja
Janji yang terarti pada dua hati kan tetap terpatri
Ikatan suci itu kan tetap terikat pada untaian kata cinta

Jangan tanyakan cinta lagi
Karena kutak pernah mempertanyakannya
Bahasa tubuh dan isyarat mata telah menjawab
Cinta itu tak perlu diumbar namun akan tetap terselubung
Dalam ronggarongga nafas
Yang terhembus bersama nafasmu

Dalam dekapmu ada damai
Disandaran pundakmu ada ketenangan
Dalam rangkulmu kubahagia
Tiada kata tanya bila kau pun percaya
Satu hati kan tetap bersama
dalam ruangruang hatimu

Selasa, 04 Desember 2012

Impian itu Bernama Mereka

What Next?
Aku baru pulang dari makan bersama keluarga serta anak angkatku. Suasana malam itu,  diakhiri dengan ngambek anak perempuanku yang sekaligus musuh bebuyutan kakaknya itu. Hm, emang kalau urusan goda-menggoda, kakaknya itu emang jagonya. Ya, semacam dia membuat sebuah ulasan untuk Rana di website-nya. Kalau aku sih memaklumi dengan tingkah anak angkatku itu. Pasalnya, dia pernah bercerita, kalau dia nggak punya adik perempuan.  Makanya, begitu ketemu Rana, mereka sudah seperti air dan minyak, nggak bisa akur. So, tinggal aku yang berkali-kali menepuk jidat sembari menghempaskan napas melihat aksi mereka.